Definisi
TIM
Sekumpulan individual tidak dapat disebut team,
mereka harus disatukan dengan baik oleh pemimpin mereka yang menuju pada suatu
tujuan yang sama
TIM adalah :
- Sekelompok
kecil orang-orang dengan
- keahlian
yang saling melengkapi, dimana mereka berkomitmen untuk
- mencapai
tujuan bersama dengan
- standar
kualitas kerja yang telah disepakati bersama dan
- tiap anggota TIM mempunyai peran dan tugas
yang jelas
- dan bertanggungjawab
bersama untuk tindakan setiap anggotanya
- Mereka juga sangat memperdulikan perkembangan
pribadi anggota lain
Mengapa
TIM ?
- TIM
itu lebih dari sekedar sekelompok orang yang bekerja bersama !
- TIM
mempunyai potensi menyelesaikan masalah jauh lebih banyak daripada jumlah
anggota secara perorangan
- Ketika
sejumlah orang sudah menjadi TIM yang solid, kekuatan TIM bukan sekedar
penjumlahan dari kekuatan anggota-anggotanya. Kekuatan TIM yang padu jauh
lebih besar lagi. (Mungkin perkalian atau bahkan perpangkatannya)
- Keunggulan
TIM :
·
- Lebih banyak gagasan muncul, sehingga kemampuan
inovasi meningkat
- Tekanan kerja berkurang karena masalah selalu
dibahas bersama
- Masalah besar yang melibatkan banyak bidang
keahlian lebih baik dipecahkan dengan pendekatan TIM
- Tim mempunyai potensi menyelesaikan tugas yang
lebih sulit, lebih banyak dengan lebih baik dibandingkan seorang individu
- Ketika sejumlah orang sudah menjadi tim yang
solid, kekuatan tim bukan sekedar penjumlahan dari kekuatan
anggota-anggotanya. tim yang padu jauh lebih besar lagi (mungkin perkalian
atau perpangkatan)
TIM,
Kelompok dan individu
Ada beberapa perbedaan nyata antara bekerja dalam
TIM dengan bekerja sendiri atau bekerja bersama dalam kelompok sekalipun.
Point
kesuksesan TIM :
- TIM
memiliki kemampuan yang lebih baik dari kemampuan perorangan dalam hal
kemampuan dan proses managementnya
Karena :
·
- TIM menyatukan kemampuan dan pengalaman
anggotanya yang saling melengkapi
- Setiap anggota TIM yang saling
bertanggungjawab terhadap kesuksesan TIM menghasilkan kemampuan bekerja
TIM yang lebih baik
- TIM
lebih fleksibel dan lebih tanggap terhadap perubahan keadaan
Karena :
TIM dengan sasaran kerja yang
jelas, dapat melahirkan gagasan-gagasan yang lebih banyak untuk menghadapi
masalah-masalah yang muncul
- TIM
dapat membangun kepercayaan diri setiap anggotanya terhadap kemampuannya
masing-masing
Karena :
Kepercayaan diri mereka akan
lebih baik sewaktu mereka menghadapi masalah secara bersama-sama dalam satu TIM
- TIM
lebih menyenangkan
Karena :
- TIM memiliki rasa kekeluargaan dan
kebersamaan
- Setiap anggota TIM menikmati bagaimana
dirinya menjadi “sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri”.
- Adanya humor mendorong kerja TIM yang lebih
baik
Ciri khas
dari sebuah TIM
- · hubungan antar anggota yang sangat erat dan
terbuka
- · rasa
identitas yang kuat
- · semangat
dan energi yang besar
- · setiap
anggota memberikan sumbangan dan perannya masing-masing yang khas
Langkah-langkah
pembinaan TIM
- Menentukan
misi/tujuan yang jelas
- Memulai dengan tugas-tugas yang sederhana
- Memastikan adanya kesepakatan dan komitmen dari
seluruh anggota
- Menyusun
program realistis
- Membahas masalah secara luas dan jujur
- Mendorong suasana yang jujur dan terbuka
- Tidak
menggunakan paksaan pada anggota
- Menerima bantuan dari luar jika perlu
- Banyak
mendelegasikan tugas pada anggota
- Mau
belajar dari kegagalan
- Konsisten
Hal-hal
yang harus diperhatikan
- semua anggota tim jelas mengenal sasaran tim dan
sepakat
- kemampuan perorangan dikenali agar peran menjadi
jelas
- tim
mempunyai struktur yang baik
- tim
mempunyai mekanisme kerja yang baik
- tim
disiplin
- tim
saling mendukung dan mengembangkan hubungan yang erat
- tim
bersikap terbuka
- kepemimpinan
yang memadai
- anggota
tim mesti punya keahlian masing-masing yang khas
- semua
anggota mesti loyal dan saling mendukung
- tidak ragu-ragu untuk berbeda pendapat
- kreatif
Yang
harus dihindari
Kerja
suatu TIM tidak akan ada artinya jika :
- ·
kepemimpinan TIM buruk
- ·
anggota tidak memiliki sikap yang diperlukan
- ·
suasana TIM sendiri tidak konstruktif
- ·
sasaran yang tidak jelas/terpahami
- · kurangnya ransangan atau motivasi tim berupa
standar tinggi
- ·
metode kerja yang tidak efektif
- ·
keterbukaan tim dan informasi terbatas
- ·
tidak memiliki kreativitas yang tinggi
- ·
pribadi-pribadi yang tidak berkembang
1.h. Tipe
TIM
TEAM TYPE
|
CHARACTERISTICS
|
Effecti-veness
|
Working Group
|
Members interact to share information, best
practices or perspectives and to make decisions to help each individual
perform within his/her own responsibility
|
25 %
|
Pseudo
Team
|
Group
members not focused on collective performance and not really trying to
achieve it
|
0 %
|
Potential Team
|
Group trying to improve performance impact but
needs more clarity on purpose, goals and common working approach
|
25 %
|
Real Team
|
Members committed to common purpose, goals,
working approach for which they hold themselves mutually accountable
|
50 %
|
High Performance Team
|
Same as above, but members also deeply committed
to one another’s personal growth and success
|
100 %
|
Tahapan
dalam membangun TIM
Tahapan
|
Karakteristik
|
Forming
|
Setiap anggota mulai
mengenal yang lainnya dan menetapkan dasar awal peraturan team
|
Storming
|
Konflik antar anggota team mulai ada
|
Norming
|
Anggota team akan prosedur pelaksanaan, ingin
selalu bekerjasama, mengembangkan perkawanan dan komitmen untuk melaksanakan
proses
|
Performing
|
Anggota team bekerja bersama
untuk mencapai tujuan
|
1.j.
Karakter dari TIM yang efektif
- Misi
dan tujuan yang jelas
Penyampaian dari misi dan tujuan ini harus jelas
dan dimengerti oleh setiap anggota team. Walaupn
di dalam team tersebut terdapat sub sub team yang masing masing mempunyai misi
dan tujuan yang berbeda. Tetapi
misi dan tujuan secara keseluruhan tetap harus dimengerti oleh tiap anggota
team.
- Trust
Trust
dapat berarti berbagai macam untuk orang yang berbeda. Di dalam hal ini trust
dapat diartikan sebagai level kenyamanan antar tiap anggota team yang
dimanefestasikan dalam kemampuan tiap anggota team untuk menerima perbedaan
pendapat, sikap dan nilai. Permasalahan permasalahan yang sering timbul dalam
team atau konflik akan terminimalisir bila adanya nilai trust ini.
- Kohesif
Kekuatan
dan keinginan dari setiap anggota team untuk mempertahankan team mereka
- Mengerti
keterkaitan antar anggota untuk mencapai suatu tujuan
Memahami
bahwa untuk mencapai suatu tujuan dibutuhkan peranan dari setiap anggota tidak
memandang signifikan atau tidak peranan tersebut. “in a teamwork everyone
contributes their share”
Tahapan
untuk menuju TIM yang sukses
Ada
beberapa tahapan untuk melukiskan perkembangan menuju team yang sukses
Tahap 1 :
the undeveloped team
Tahapan
yang paling umum. Dimana team ini telah terbentuk tetapi diantara anggota team
masih banyak yang tidak saling percaya, ego yang masih tinggi diantara anggota.
Keputusan di dalam team ini sepenuhnya diambil oleh manager
Tahap 2 :
the experimenting team
Pada tahapan ini team mulai menghadapi permasalahan
dengan lebih terbuka. Suasana
diantara anggota team mulai terlihat lebih akrab
Tahap 3 :
the consolidating team
Team ini mulai percaya diri dan diantara team telah
tumbuh rasa saling percaya satu dengan lainnya. Pengambilan keputusan dilakukan dengan lebih
demokratis.
Tahap 4 :
the mature team
Ini
merupakan tahapan team yang paling tinggi dimana team siap untuk bekerja dengan
efektif. Ego individual telah kalah oleh kepentingan team dan dalam setiap
pengambilan keputusan team seluruh anggota team dilibatkan baik secara langsung
maupun tidak langsung
Memotivasi
TIM
Sangat
mengagumkan melihat hasil yang dapat dicapai oleh sebuah tim yang bermotivasi
tinggi.
Berikut
ini adalah alternatif prinsip yang dapat digunakan untuk mengubah kelompok
menjadi sebuah tim :
1. Mereka seharusnya
mampu dan harus sesuai untuk jabatannya
Orang seharusnya
mampu, melalui pelatihan dan berbagai program pengembangan kepribadian, agar
menjadi sesuai dengan peran yang harus mereka mainkan dalam tim mereka.
Tetapi jika seseorang
tidak ingin dilatih atau tidak menginginkan jabatan yang telah mereka duduki,
mereka tidak akan pernah sesuai dengan jabatan mereka itu.
2. Mereka harus merasakan sukses
Sebuah tim, agar mampu mencapai sukses, harus
bahagia dan kebahagiaan itu dapat dikembangkan melalui kemampuan merasakan
kenikmatan sukses.
“Mengetahui diri kita
sendiri melangkah maju memotivasi kita.”
3. Mereka harus mempunyai sikap yang tepat
Ketika orang sedang bermain, atau ikut serta dalam
sebuah kegiatan social maupun aktivitas amal, mereka nampaknya tidak sedang
bekerja. Jadi, yang penting adalah sikap kita terhadap pekerjaan.
Ada sebagian orang yang mulai bekerja jam setengah
delapan pagi sampai jam tujuh atau delapan malam. Walaupun tidak tiap-tiap hari dalam seminggu,
tetapi secara teratur dan bila diperlukan.
Dan di dalam
perusahaan lain, orang mulai bekerja jam sembilan pagi, kemudian satu menit
menjelang pukul lima sore mereka akan menghambur keluar. Mereka tidak tahan
lagi untuk segera meninggalkan tempat kerjanya.
Menciptakan Suasana TIM
Berikut ini sepuluh tip kunci untuk menciptakan
lingkungan yang sesuai bagi tim agar dapat termotivasi secara alamiah.
1. Kondisi kerja yang positif
Maksudnya adalah bahwa perlengkapan, peralatan dan
system di mana anggota tim akan bekerja haruslah secara nyata berfungsi baik.
2. Penegasan tugas
Semua tim perlu sadar akan penegasan tugas
organisasi
3. Budaya prioritas
Apa yang dihargai atau diakui oleh seorang manajer
?
- Apakah
orang yang dihargai adalah mereka kelihatan sibuk dan bekerja lebih lama
ataukah mereka yang membuahkan hasil ?
- Apakah
orang takut untuk bersikap lain karena adanya sanksi berat padahal yang
sangat dibutuhkan adalah input yang kreatif ?
Orang akan selalu bertingkah laku sejalan dengan
mekanisme penghargaan yang telah membentuk mereka.
4. Sasaran umum
Harus ada sebuah sasaran umum, sebuah tujuan atau
bahkan sebuah alas an yang harus diperjuangkan.
Dalam menciptakan apa yang kini disebut sebagai
‘sasaran umum’ (common goal), sasaran itu harus menarik bagi semua orang
dalam tim.
Tidaklah baik memberlakukan suatu sasaran pada
sebuah tim yang hanya merangsang atau menarik bagi manajer, pimpinan, tetapi
tidak menarik bagi atau merangsang semua orang yang terlibat.
Ini mengacu pada pentingnya menciptakan sasaran
dengan suatu pengambilan keputusan melalui proses kolektif.
5. Pertahankan energi tinggi
Orang dengan sendirinya akan menjadi lebih
termotivasi pada saat mereka sibuk. Sangat jarang mengalami kelelahan fisik.
Tetapi bekerja keras tanpa stress hampir tidak pernah menjadi penyebab keluhan
medis.
6. Ingatlah akan individu
Arti individu tetaplah penting sekalipun
individu-individu itu merupakan bagian dari suatu tim.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa perlakuan
terhadap mereka adalah adil dan pantas.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa sumbangan
mereka bagi tim diakui.
Mereka masing-masing harus merasa bahwa peran
mereka mendukung ke arah keberhasilan.
Mereka masing-masing harus mempunyai kesetiaan dan
rasa hormat terhadap manajer dan rekan.
7. Identitas tim
Pernahkan Anda memperhatikan bagaimana orang begitu
ingin mengenakan jaket atau kaus yang bertuliskan nama tim olahraga mereka ?
Inilah salah satu prinsip motivasi : keterlibatan
dalam kelompok memotivasi.
Sebagai pemimpin, perhatikan setiap kemungkinan
untuk menciptakan identitas tim
8. Sukses harus dinikmati bersama-sama
Anggota tim harus mampu untuk bersama-sama
merasakan penghargaan atas sukses yang dicapai.
9. Tim yang positif
Bagaimana anggota tim berkomunikasi satu sama lain
? Jika negatif, satu hal yang pasti adalah bahwa tim itu akan menjadi tim yang
tidak produktif. (saling kritik, saling menyalahkan, selalu mengeluh, suasana
pengkhianatan)
Tugas pimpinan untuk mencegah komunikasi negatif
menyebar.
Hanya diperlukan satu orang negatif untuk
menjadikan selutuh anggota timnya berangsur-angsur menjadi negatif juga.
10. Kepemimpinan yang memotivasi :
i. Menetapkan target
Tetapkan target yang realistis dan laksanakan.
Orang-orang akan dipenuhi dengan ilham bila mekre bekerja untuk seorang manajer
yang mempunyai tujuan.
ii. Berikan teladan
Dalam jangka waktu tertentu, anggota cenderung
menjadi duplikat pimpinan mereka.
Orang macam apa yang Anda inginkan sebagai anggota
Anda ?
iii. Teruslah melakukan perbaikan
Jadilah seorang pemikir yang progresif. Jangan
pernah biarkan mereka yang Anda pimpin untuk juga berpikir bahwa mereka sedang
melakukan hal yang terbaik.
Jika kita ingin menghadapi kebenaran, kita semua
bisa berbuat lebih baik lagi.
iv. Berilah diri Anda waktu untuk berpikir
Sisihkan sekitar setengah jam per hari untuk
betul-betul berpikir dan Anda akan terkesan dengan hasilnya.
v. Memimpinlah tanpa memaksa
Kepemimpinan yang paling efektif adalah
kepemimpinan melalui teladan dan bukan melalui perintah. Pemimpin yang
termotivasi akan memimpin dan tidak perlu mendorong, akan menunjukkan tanpa
perlu mengatakan.
vi. Buatlah penilaian berdasarkan hasil
Berharapkan agar selalu memperloeh penilaian
berdasarkan hasil, sebab Anda sebagai pemimpin yang termotivasi akan menilai
orang lain juga berdasarkan hasil
vii. Bangunlah kepercayaan diri
Kembangkan suatu kepercayaan diri yang besar akan
diri Anda dan akan kemampuan Anda.
Kemampuan adalah sesuatu yang kita peroleh sebagai
hasil dari suatu keinginan kuat.
viii. Harapkanlah datangnya kritik
ix. Berpikir tentang masa depan
Jika Anda dapat melakukan sesuatu yang sedikit
berbeda dari apa yang Anda lakukan sehari sebelumnya, bertolak dari pandangan
berbuat sedikit lebih baik, itu akan menimbulkan kepemimpinan yang mendatangkan
inspirasi yang merupakan gaya yang bersifat sangat memotivasi
x. Berpikirlah bagai seorang pemenang
Ketika Anda dihadapkan pada suatu situasi, yang
positif maupun negatif, cobalah membayangkan orang yang paling sukses akan
bertindak apa.
Beristirahat
Bersama-sama
Dengan mengajak
tim Anda keluar apakah untuk keperluan pelatihan, diskusi atau bahkan
bersenang-senang, Anda akan mempersatukan mereka semakin dekat.
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment